Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai

Gerakan #InklusiituAsyik, Begini Cara Memulainya


Giat dengan inklusi adalah mengajak dan memberi ruang keterlibatan masyarakat. Tujuannya membawa perubahan agar masyarakat dapat mengenal lingkungan disabilitas. Maka gerakan InklusiituAsyik jadi salah satu cara untuk mengedukasi dan advokasi masyarakat. Berdasarkan pengamatan RD News, berikut ini cara yang mudah untuk membuat gerakan InklusiituAsyik bisa mudah dilakukan.

Bikin Asyik Sekolah dan Kampus Mengenal Disabilitas

Gerakan inklusi itu asik di sekolah dan di kampus bisa dilakukan dengan cara daring dan luring. Kegiatan daring merupakan kegiatan yang dilakukan dengan bantuan teknologi. Pertemuan tatap muka secara virtual banyak dilakukan karena mengingat pandemi masih terjadi. Sementara, kegiatan secara luring atau luar jaringan merupakan kegiatan tatap muka yang bisa dilakukan secara langsung. Namun mengingat kondisi pandemi, luring umumnya dibatasi dengan jumlah peserta.

Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan secara daring antara lain webinar yaitu web seminar. Aktivitas paling umum mengajak para mahasiswa untuk mengenal dunia disabilitas dengan sharing session. Sementara untuk kegiatan luring yang bisa dilakukan adalah mengunjungi kampus dan mengadakan edukasi dan sosialisasi mengenai disabilitas. Berbagi pengalaman yang menginspirasi dari penyandang disabilitas yang berprestasi. Hal ini dapat menunjukkan jika penyandang disabilitas pun bisa mencapai prestasi akademik yang tinggi dan tanpa batas.

Sembari mengedukasi maka mengajak mahasiswa terlibat untuk menjadi relawan dan berkegiatan bersama dapat dilakukan. Agar memudahkan kegiatan terfasilitasi maka memilih kampus yang juga giat dengan program kemanusiaan dan punya unit kegiatan mahasiswa bergerak di bidang kemanusiaan jadi pilihan tepat untuk memulai Gerakan #InklusiituAsyik

Kenalkan Lingkungan RT dengan Disabilitas

Gerakan Inklusi itu asyik di lingkungan RT bisa dilakukan dengan cara luring. Beberapa kegiatan luring yang bisa dilakuķan adalah, sosialisasi dalam beberapa kegiatan yang diadakan lingkungan RT. Misalnya pada saat arisan bapak-bapak atau ibu-ibu, ketua RT mensosialisasikan tentang disabilitas dan cara berinteraksi dengan para difabel.

Mengajak warga untuk selalu melibatkan para difabel dalam kegiatan yang ada di RT. Seperti dalam perkumpulan karang taruna, acara 17 Agustus, arisan, kerja bakti, kegiatan keagamaan, bakti sosial, posyandu, PKK, dan berbagai kegiatan yang sering dilakukan dilingkungan RT.

Kemudian bisa mensosialisasikan ditingkat RW, dan memberi kesempatan langsung kepada para difabel untuk berpartisipasi dalam beberapa acara yang diselenggarakan antar RT ke tingkat kelurahan atau kecamatan. (Irfan, Ariel dan Anna)

Iklan

Diterbitkan oleh huweeh

ozi anak pertama dari dua bersaudara memiliki

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: